SEJARAH

KUMPULAN SEJARAH JAMBI

Di Pulau Sumatera, Provinsi Jambi merupakan bekas wilayah Kesultanan Islam Melayu Jambi (1500-1901). Kesultanan ini memang tidak berhubungan secara langsung dengan 2 kerajaan Hindu-Budha pra-Islam. Sekitar Abad 6 – awal 7 M berdiri KERAJAAN MALAYU (Melayu Tua) terletak di Muara Tembesi (kini masuk wilayah Batanghari, Jambi).
Catatan Dinasti Tang mengatakan bahwa awak Abad 7 M. dan lagi pada abad 9 M Jambi mengirim duta/utusan ke Empayar China ( Wang Gungwu 1958;74). Kerajaan ini bersaing dengan SRI WIJAYA untuk menjadi pusat perdagangan. Letak Malayu yang lebih dekat ke jalur pelayaran Selat Melaka menjadikan Sri Wijaya merasa terdesak sehingga perlu menyerang Malayu sehingga akhirnya tunduk kepada Sri Wijaya. Muaro jambi, sebuah kompleks percandian di hilir Jambi mungkin dulu bekas pusat belajar agama Budha sebagaimana catatan pendeta Cina I-Tsing yang berlayar dari India pada tahun 671. Ia belajar di Sriwijaya selama 4 tahun dan kembali pada tahun 689 bersama empat pendeta lain untuk menulis dua buku tentang ziarah Budha. Saat itulah ia tulis bahwa Kerajaan Malayu kini telah menjadi bahagian Sri Wijaya.

Abad ke 11 M setelah Sri Wijaya mulai pudar, ibunegeri dipindahkan ke Jambi ( Wolters 1970:2 ). Inilah KERAJAAN MALAYU (Melayu Muda) atau DHARMASRAYA berdiri di Muara Jambi. Sebagai sebuah bandar yang besar, Jambi juga menghasilkan berbagai rempah-rempahan dan kayu-kayuan. Sebaliknya dari pedagang Arab, mereka membeli kapas, kain dan pedang. Dari Cina, sutera dan benang emas, sebagai bahan baku kain tenun songket ( Hirt & Rockhill 1964 ; 60-2 ). Tahun 1278 Ekspedisi Pamalayu dari Singasari di Jawa Timur menguasai kerajaan ini dan membawa serta putri dari Raja Malayu untuk dinikahkan dengan Raja Singasari. Hasil perkawinan ini adalah seorang pangeran bernama Adityawarman, yang setelah cukup umur dinobatkan sebagai Raja Malayu. Pusat kerajaan inilah yang kemudian dipindahkan oleh Adityawarman ke Pagaruyung dan menjadi raja pertama sekitar tahun 1347. Di Abad 15, Islam mulai menyebar ke Nusantara.

KESULTANAN JAMBI
“Tanah Pilih Pesako Betuah”. Seloka ini tertulis di lambang Kota Jambi hari ini. Dimana menurut orang tua-tua pemangku adat Melayu Jambi, Kononnya Tuanku Ahmad Salim dari Gujerat berlabuh di selat Berhala, Jambi dan mengislamkan orang-orang Melayu disitu, ia membangun pemerintahan baru dengan dasar Islam, bergelar Datuk Paduko Berhalo dan menikahi seorang putri dari Minangkabau bernama Putri Selaras Pinang Masak. Mereka dikurniakan Allah 4 anak, kesemuanya menjadi datuk wilayah sekitar kuala tersebut. Adapun putra bongsu yang bergelar Orang Kayo Hitam berniat untuk meluaskan wilayah hingga ke pedalaman, jika ada tuah, membangun sebuah kerajaan baru. Maka ia lalu menikahi anak dari Temenggung Merah Mato bernama Putri Mayang Mangurai. Oleh Temenggung Merah Mato, anak dan menantunya itu diberilah sepasang Angsa serta Perahu Kajang Lako. Kepada anak dan menantunya tersebut dipesankan agar menghiliri aliran Sungai Batanghari untuk mencari tempat guna mendirikan kerajaan yang baru itu dan bahwa tempat yang akan dipilih sebagai tapak kerajaan baru nanti haruslah tempat dimana sepasang Angsa bawaan tadi mahu naik ke tebing dan mupur di tempat tersebut selama dua hari dua malam.
Setelah beberapa hari menghiliri Sungai Batanghari kedua Angsa naik ke darat di sebelah hilir (Kampung Jam), kampung Tenadang namanya pada waktu itu. Dan sesuai dengan amanah mertuanya maka Orang Kayo Hitam dan istrinya Putri Mayang Mangurai beserta pengikutnya mulailah membangun kerajaan baru yang kemudian disebut “Tanah Pilih”, dijadikan sebagai pusat pemerintahan kerajaannya (Kota Jambi) sekarang ini.

Asal Nama “Jambi”
‘Jambi’ berasal dari kata ‘Jambe’ dalam bahasa Jawa yang bererti ‘Pinang’. Kemungkinan besar saat Tanah Pilih dijadikan tapak pembangunan kerajaan baru, pepohonan pinang banyak tumbuh disepanjang aliran sungai Batanghari, sehingga nama itu yang dipilih oleh Orang Kayo Hitam.

“Keris Siginjai”
Hubungan Orang Kayo Hitam dengan Tanah Jawa digambarkan dalam cerita orang tuo-tuo yang mengatakan bahwa Orang Kayo Hitam pergi ke Majapahit untuk mengambil Keris bertuah, dan kelak akan menjadikannya sebagai keris pusaka Kesultanan Jambi. Keris itu dinamakan ‘Keris Siginjai’. Keris Siginjai terbuat dari bahan-bahan berupa kayu, emas, besi dan nikel. Keris Siginjai menjadi pusaka yang dimiliki secara turun temurun oleh Kesultanan Jambi. Selama 400 tahun keris Siginjai tidak hanya sekadar lambang mahkota kesultanan Jambi, tapi juga sebagai lambang pemersatu rakyat Jambi.

Sultan terakhir yang memegang benda kerajaan itu adalah Sultan Achmad Zainuddin pada awal abad ke 20. Selain keris Siginjai ada sebuah keris lagi yang dijadikan mahkota kerajaan yaitu keris Singa Marjaya yang dipakai oleh Pangeran Ratu (Putra Mahkota). Pada tahun 1903 Pangeran Ratu Martaningrat keturunan Sultan Thaha yang terakhir menyerahkan keris Singa Marjaya kepada Residen Palembang sebagai tanda penyerahan. Pemerintah Hindia Belanda kemudian menyimpan Keris Siginjai dan Singa Marjaya di Museum Nasional (Gedung Gajah) di Batavia (Jakarta).

“Sepucuk Jambi, Sembilan Lurah”
Seloka ini tertulis di lambang Propinsi Jambi, menggambarkan luasnya wilayah Kesultanan Melayu Jambi yang merangkumi sembilan lurah dikala pemerintahan Orang Kayo Hitam, iaitu : VIII-IX Koto, Petajin, Muaro Sebo, Jebus, Aer Itam, Awin, Penegan, Miji dan Binikawan. Ada juga yang berpendapat bahwa wilayah Kesultanan Jambi dahulu meliputi 9 buah lurah yang dialiri oleh anak-anak sungai (batang), masing-masing bernama : 1. Batang Asai 2. Batang Merangin 3. Batang Masurai 4. Batang Tabir 5. Batang Senamat 6. Batang Jujuhan 7. Batang Bungo 8. Batang Tebo dan 9. Batang Tembesi. Batang-batang ini merupakan Anak Sungai Batanghari yang keseluruhannya itu merupakan wilayah Kesultanan Melayu Jambi.

Senarai Sultan Jambi (1790-1904)
1790 – 1812 Mas’ud Badruddin bin Ahmad Sultan Ratu Seri Ingalaga
1812 – 1833 Mahmud Muhieddin bin Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga
1833 – 1841 Muhammad Fakhruddin bin Mahmud Sultan Keramat
1841 – 1855 Abdul Rahman Nazaruddin bin Mahmud
1855 – 1858 Thaha Safiuddin bin Muhammad (1st time)
1858 – 1881 Ahmad Nazaruddin bin Mahmud
1881 – 1885 Muhammad Muhieddin bin Abdul Rahman
1885 – 1899 Ahmad Zainul Abidin bin Muhammad
1900 – 1904 Thaha Safiuddin bin Muhammad (2nd time)
1904 Dihancurkan Belanda

Provinsi Jambi
Wilayah propinsi Jambi hari ini pun terbagi atas 1 Bandar Ibukota (Jambi) dan 9 daerah –mungkin agar sesuai seloka adat tadi-. Tetapi nama daerahnya telah bertukar, iaitu :

1. Muara Jambi –beribunegeri di Sengeti
2. Bungo –beribunegeri di Muaro Bungo
3. Tebo –beribunegeri di Muaro Tebo
4. Sarolangun –beribunegeri di Sarolangun Kota
5. Merangin/Bangko –beribunegeri di Kota Bangko
6. Batanghari –beribunegeri di Muara Bulian
7. Tanjung Jabung Barat –beribunegeri di Kuala Tungkal
8. Tanjung Jabung Timur –beribunegeri di Muara Sabak
9. Kerinci –beribunegeri di Sungai Penuh
Pada akhir abad ke XIX di daerah Jambi terdapat kerajaan atau Kesultanan Jambi. Pemerintahan kerajaan ini dipimpin oleh seorang Sultan dibantu oleh Pangeran Ratu (Pu­tra Mahkota) yang mengepalai Rapat Dua Belas yang merupakan Badan Pemerintahan Kerajaan.

Wilayah administrasi Kerajaan Jambi meliputi daerah-daerah seba­gaimana tertuang dalam adagium adat “Pucuk Jambi Sembilan Lurah, Batangnyo Alam Rajo” yang artinya : Pucuk yaitu ulu dataran tinggi, sem­bilan lurah yaitu sembilan negeri atau wilayah dan batangnya Alam Rajo yai­tu daerah teras kerajaan yang terdiri dari dua belas suku atau daerah.

Secara geografis keseluruhan daerah ­Kerajaan Jambi dapat dibagi atas dua bagian besar yakni :

*
Daerah Huluan Jambi : meliputi Daerah Aliran Sungai tungkal Ulu, Daerah Aliran Sungai jujuhan, Daerah Aliran Sungai Batang Tebo, Daerah Sungai Aliran Tabir, daerah Aliran Sungai Merangin dan Pangkalan Jambu.
*
Daerah Hilir Jambi : meliputi wilayah yang dibatasi oleh Tungkal Ilir, sampai Rantau Benar ke Danau Ambat yaitu pertemuan Sungai Batang Hari dengan Batang Tembesi sampai perbatasan dengan daerah Palembang.

Sebelum diberlakukannya IGOB (Inlandsche Gemente Ordonantie Buitengewesten), yaitu peraturan pe­merintahan desa di luar Jawa dan Ma­dura, di Jambi sudah dikenal pemerintahan setingkat desa dengan nama marga atau batin yang diatur menurut Ordonansi Desa 1906. Pada ordonansi itu ditetapkan marga dan batin diberi hak otonomi yang meliputi bidang pe­merintahan umum, pengadilan, kepo­lisian, dan sumber keuangan.

Pemerintahan marga dipimpin oleh Pasirah Kepala Marga yang dibantu oleh dua orang juru tulis dan empat orang kepala pesuruh marga. Kepala Pesuruh Marga juga memimpin peng­adilan marga yang dibantu oleh hakim agama dan sebagai penuntut umum adalah mantri marga. Di bawah peme­rintahan marga terdapat dusun atau kampung yang dikepalai oleh peng­hulu atau kepala dusun atau Kepala Kampung.

Pada masa pemerintahan Belanda tidak terdapat perubahan struktur pemerintahan di daerah Jambi. Daerah ini merupakan salah satu karesidenan dari 10 karesidenan yang dibentuk Belanda di Sumatera yaitu: Karesidenan Aceh, Karesidenan Tapanuli, Karesidenan Sumatera Timur, Karesidenan Riau, Karesidenan Jambi, Karesidenan Sumatera Barat, Karesidenan Palembang, Karesidenan Beng­kulu, Karesidenan Lampung, dan Karesidenan Bangka Belitung.

Khusus Karesidenan Jambi yang beribu kota di Jambi dalam peme­rintahannya dipimpin oleh seorang Residen yang dibantu oleh dua orang asisten residen dengan mengko­ordinasikan beberapa Onderafdeeling. Keadaan ini berlangsung sampai masuknya bala tentera Jepang ke Jambi pada tahun 1942.

Berdasarkan cerita rakyat setempat, nama Jambi berasal dari perkataan “jambe” yang berarti “pinang”. Nama ini ada hubungannya dengan sebuah legenda yang hidup dalam masyarakat, yaitu legenda mengenai Raja Putri Selaras Pinang Masak, yang ada kaitannya dengan asal-usul provinsi Jambi.

Penduduk asli Provinsi Jambi terdiri dari beberapa suku bangsa, antara lain Melayu Jambi, Batin, Kerin­ci, Penghulu, Pindah, Anak Dalam (Kubu), dan Bajau. Suku bangsa yang disebutkan pertama merupakan pen­duduk mayoritas dari keseluruhan penduduk Jambi, yang bermukim di sepanjang dan sekitar pinggiran sungai Batanghari.

Suku Kubu atau Anak Dalam dianggap sebagai suku tertua di Jambi, karena telah menetap terlebih dahulu sebelum kedatangan suku-suku yang lain. Mereka diperkirakan meru­pakan keturunan prajurit-prajurit Minangkabau yang bermaksud mem­perluas daerah ke Jambi. Ada sementara informasi yang menyatakan bahwa su­ku ini merupakan keturunan dari per­campuran suku Wedda dengan suku Negrito, yang kemudian disebut seba­gai suku Weddoid.

Orang Anak Dalam dibedakan atas suku yang jinak dan liar. Sebutan “ji­nak” diberikan kepada golongan yang telah dimasyarakatkan, memiliki tem­pat tinggal yang tetap, dan telah mengenal tata cara pertanian. Se­dangkan yang disebut “liar” adalah mereka yang masih berkeliaran di hutan-hutan dan tidak memiliki tempat tinggal tetap, belum mengenal sistem bercocok tanam, serta komunikasi dengan dunia luar sama sekali masih tertutup.

Suku-suku bangsa di Jambi pada umumnya bermukim di daerah pede­saan dengan pola yang mengelompok. Mereka yang hidup menetap tergabung dalam beberapa larik (kumpulan rumah panjang beserta pekarang­annya). Setiap desa dipimpin oleh seorang kepala desa (Rio), dibantu oleh mangku, canang, dan tua-tua tengganai (dewan desa). Mereka inilah yang bertugas mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan hidup ma­syarakat desa.

Strata Sosial masyarakat di Jambi tidak mempunyai suatu konsepsi yang jelas tentang sistem pelapisan sosial dalam masyarakat. Oleh sebab itu jarang bahkan tidak pernah terdengar istilah-­istilah atau gelar-gelar tertentu untuk menyebut lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat. Mereka hanya mengenal sebutan-sebutan yang “kabur” untuk menunjukkan status seseorang, seperti orang pintar, orang kaya, orang kam­pung dsb.

Pakaian Pada awalnya masyarakat pede­saan mengenal pakaian sehari-hari berupa kain dan baju tanpa lengan. Akan tetapi setelah mengalami proses akulturasi dengan berbagai kebu­dayaan, pakaian sehari-hari yang dikenakan kaum wanita berupa baju kurung dan selendang yang dililitkan di kepala sebagai penutup kepala. Sedangkan kaum pria mengenakan celana setengah ruas yang mengge­lembung pada bagian betisnya dan umumnya berwarna hitam, sehingga dapat leluasa bergerak dalam mela­kukan pekerjaan sehari-hari. Pakaian untuk kaum pria ini dilengkapi deng­an kopiah.

Kesenian di Provinsi Jambi yang terkenal antara lain Batanghari, Kipas perentak, Rangguk, Sekapur sirih, Selampit delapan, Serentak Satang.

Upacara adat yang masih dilestarikan antara lain Upacara Lingkaran Hidup Manusia, Kelahiran, Masa Dewasa, Perkawinan, Berusik sirih bergurau pinang, Duduk bertuik, tegak betanyo, ikat buatan janji semayo, Ulur antar serah terimo pusako dan Kematian.

Filsafat Hidup Masyarakat Setempat:
Sepucuk jambi sembilan lurah, batangnyo alam rajo.

Lambang Daerah Tingkat I Provinsi Jambi, berbentuk Bidang Dasar Segi Lima, menggambarkan lambang Jiwa dan semangat Pancasila.

Masjid, melambangkan Ketuhanan dan Keagamaan;

Keris, melambangkan kepahlawanan dan Kejuangan;

Gong, melambangkan jiwa musyawarah dan Demokrasi.

Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi menyusul gugurnya Sulthan Thaha Saifuddin tanggal 27 April 1904 dan berhasilnya Belanda menguasai wilayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka
Jambi ditetapkan sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie. Residen Jambi yang pertama
O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No. 20 tanggal 4 Mei 1906 dan
pelantikannya dilaksanakan tanggal 2 Juli 1906.
Kekuasan Belanda atas Jambi berlangsung ± 36 tahun karena pada tanggal 9 Maret 1942 terjadi peralihan kekuasaan
kepada Pemerintahan Jepang. Dan pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu. Tanggal 17 Agustus 1945
diproklamirkanlah Negara Republik Indonesia. Sumatera disaat Proklamasi tersebut menjadi satu Provinsi yaitu Provinsi
Sumatera dan Medan sebagai ibukotanya dan MR. Teuku Muhammad Hasan ditunjuk memegangkan jabatan
Gubernurnya. Pada tanggal 18 April 1946 Komite Nasional Indonesia Sumatera bersidang di Bukittinggi memutuskan
Provinsi Sumatera terdiri dari tiga Sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera
Selatan.

Comments
  1. devi says:

    jambi kereeeeeeeeeeeeeen abizzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

  2. djoko says:

    Wah asik juga membaca sejarah jambi, Tapi sayanya Kurang panjang critanya, tolong dong yang lebih lengkap lagi. Terus Bagaimana dengan masalah dengan Pulau Berhala, dan kenapa dinamakan Pulau Berhala. Thanks Salam Kenal Untuk Semua. dari Djoko di Sumsel Tapi wong Jambi jugo

    • andrianto says:

      Mohon di ulas mengapa Airport di Jambi bernama Sultan Thaha Saffiudin, padahal menurut Senarai Sultan Jambi (1790-1904), banyak Sultan yang berjasa terhadap perkembangan budaya Jambi.

      Warm Regards,
      Andrianto

    • ikolamola says:

      kalau saya tidak salah,
      Pada naskah yang berbahasa Melayu beraksara jawi(Arab Melayu gundul) di ceritakan kisah kedatangan Akhmad Salim atau Akhmad Barus II yang semula akan ke pulau Jawa. Dari Turki, dua beradik kapalnya di terjang badai di perairan selat malaka dan terdampar di pulau yang berada di ambang ujung Jabung. Pulau ini oleh para petani di kenal sebagai Pulau angker atau Pulau hantu, sehingga banyak sesaji dan patung-patung untuk keberkahan keselamatan bagi para pelaut yang melewatinya. Kapal sang adik tercampak ke pulau Jawa di selamatkan Ratu Majapahit sedangkan Akhmad Salim/Akhmad Barus II setelah terdampar di pulau dan menghancurkan berhala-berhala di sana, di ajak berdiam di Istana. Singkatnya maka nikahlah dia dengan penguasa Jambi dank arena sikapnya menghancurkan berhala, mendapatkan gelar Paduko Berhalo

      dan tempat tersebut di kenal dengan pulau berhala. makasih

  3. slangun says:

    terima kasih atas sarannya, mari kita carikan referensi bersama sehingga sejarah daerah kita juga kita ketahui secara lengkap. wassalam

  4. adie says:

    ada lagi gak ya ulasan yang lebih detail lagi mengenai asal usul jambi sbgai anak muda jambi sy butuh tauntntnang sejarah kampoeng halaman koe

    JAMBEE ADALAH NEGERI TERCINTA KOE

  5. isdiyanto says:

    salam kenal buat semuanya…
    silahkan klik: http://simpanglima.wordpress.com/
    (pemalang-semarang-jambi-sarolangun)

  6. devi t.h says:

    i luuuuuuppppphhhh jammmmmmmmmmmmmmmmmbbbbbbiiiiiiiiiiiyyyyyyy

  7. devi t.h says:

    kapan ne anak2 jambi yg diluar kota
    pada ngumpul

  8. Emir Ishvara Izak says:

    Terima kasih atas info sejarah Jambi. Sehingga saya bisa menelusuri kisah kakek saya, dr. Sagaf Jahja, yang menjadi residen pertama pada masa kemerdekaan RI tahun 1945. Yang akhirnya ditodong pistol oleh utusan seseorang yang berambisi untuk mendapatkan jabatan tsb.
    Dimana (menurut mama saya, Irma Rosidah Jahja, putri kandung dr. Sagaf Jahja) pada saat itu masyarakat Jambi siap mendukung dan menjaga kakek saya untuk mempertahankan posisi. Tetapi kakek saya memilih mundur daripada terjadi ‘pertengkaran’ yang nantinya dapat mengorbankan keselamatan orang-orang.
    Namun, memang Tuhan benar Maha Kuasa serta masyarakat Jambi tidak menyukai orang yang mengirimkan ‘penodong’ untuk menduduki posisi residen, maka orang tersebut tidak pernah menduduki ‘kursi residen’.
    Akhirnya, jabatan residen selanjutnya diduduki oleh orang layak dan terpilih oleh masyarakat Jambi. Alhamdulillah Jambi tidak pernah memiliki residen yang gila kuasa dan kemaruk harta.
    Selamat untuk Jambi!

    • Ya, begitulah sejarah jambi periode awal kemerdekaan dan periode 1945-1950 yang penuh intrik, sehingga sampai sekarang masih agak remang-remang. Saat ini saya sedang mengumpulkan beberapa tulisan, khususnya yang ditulis/diteliti oleh orang luar/asing. Semakin lama makin kelihatan tering tentang sejarahn Jambi, mudah2an usaha ini akan berjalan lancar…. saat ini belum banyak komentar yang bisa diberikan, yang jelas saya masih membutuhkan banyak sumber…. Jika Saudara Emir mempunyai sedikit data atau sumber sejarah, utamanya mengenai Kol. Abundjani saya sangat membutuhkannya. Jika berkenan bisa bisa menghubungi saya: sofyan_gulu@yahoo.co.id. Mari kita perjelas sejarah kita, yang selama ini sudah dianggap mapan…… tentunya kita tak bermaksud lain, kecuali hanya ingin menjelaskan kepada generasi muda apa dan bagaimana sebenarnya sejarah Jambi, khususnya periode di atas, sampai pembentukan Provinsi jambi, karena ada beberapa nama yang cukup berkonstribusi tetapi tak pernah disebut-sebut…… Bravo jambi….

  9. mariaman says:

    SALAM KENAL BUEK BUDAK@ SLAGUN DAN SINGKUIK .AMBO BUDAK SINGKUIK TINGAL DI TG MORAWA MEDAN.NAMO AMBO.MARIAMAN.SEMOGA KANTI2ADO YANG KENAL SAMO AMBO

  10. slangun says:

    Terima kasih respons dan attensinya. Semoga daerah kito semakin maju yo pak. Bagus informasinya. Bisa dibagi lagi jika ada sejarah yang tercecer. wassalam

  11. haris says:

    hebat nco,,, semoga suksess blognyo yo… maju terus jambi, maju terus sarolangun, maju terus merangin……..
    kito org merangin……..

  12. iwan myow says:

    jambi keren biz dah…………………..

    dan buat smua mahasiswa di jambi maupun yang di luar
    chayoo…………………………………….

    JAMBI NEVER DIE

    mr_windows@yahoo.co.id

  13. slangun says:

    Terima kasih responsnya. Semoga blog ini jadi wadah komunikasi efektif buat putra sarolangun khususnya dan jambi umumnya. Kuncinya, maju bersama. Wassalam

  14. Emir Ishvara Izak says:

    Sedih deh, masa pempek (Pak Raden) yang enak itu, kopi yang nikmat, serta kain indah dari Jambi…di Jakarta banyak yang tidak tau?? Bahkan banyak yang tidak tau apa yang terkenal dari Jambi.
    Ayo kita promosikan Jambi dari segala aspek, termasuk kuliner dan budayanya.

    Best regards,
    Emir Ishvara Izak
    Choreographer
    emirishvaraizak@yahoo.com

  15. nco, terinspirasi dari blog konco ini, kito dimerangin jugo lagi blajar bikin blog buat anak negeri merangin dan jambi umumno. kalau ado waktu berkunjunglah nco…mudah2an kito biso berbagi membagun negeri sepucuk jambi sembilan lurah..

    http://meranginjambi.blogspot.com

  16. Fahrudin says:

    sejarah nya ebat nian, tapi sebaiknya perlu pengkajian lebih dalam lagi. karena banyak kesalahan yang bisa membuat opini yang salah tentang jambi. misalnya tentang keberadaan melayu tua jambi dan keberadaan kubu yang hanya menumpang, mereka bukan suku yang tertua, karena dari beberapa literatur mereka datang telah ada melayu tua di jambi

  17. aidha says:

    asik dunk sarolangun punya blog jd bisa tambah wawsan tetamg sarolangun jg, apo lgi klo ado cerito sarolangun kecik.

    tapi ADO DAK YOOO CERITO SAROLANGUN KECIK ?????

  18. aidha says:

    Asik sarolangun udah bekembang dilihat dari cerito nampak nyo maju pesat pembangunan sarolangun nih!!!!!!!!

  19. Mudiono says:

    Uuhhh…keren abis tulisannya. Bagaimanapun tulisan itu menjadi sebuah kontribusi berharga bagi Jambi. Kalau dibilang kurang lengkap, ya jelas. Karena itu, sebagai budak Jambi, selayaknya kita perkaya sejarah Jambi dengan beragam tulisan dengan perspektif yang berbeda.
    O ya, aku orang P.U., KM. 5 Muara Tembesi, Kab. Batanghari. Lama hidup di Solo, jadi sering kangen sama kampungku di Jambi. Salam kenal untuk semua budak-budak Jambi.

  20. R 4Y says:

    bravoo jambi

  21. Dumminis Zarkasyi says:

    Salam kenal buat kanti-kanti di sarolangun kususnyo, n buat kanti-kanti di jambi umumnyo. aku sangat senang dengan adonyo situs iko,sehinggo dari kanti-kanti nyang blum mengetahui sejarah jambi bisa tau,dan mudah didapatkan ndak capek lagi cari-cari buku.AKU INGIN BTANYO,APO BETUL DHARMASRAYA BERDIRI DI MUARA JAMBI? SETAU AKU, DHARMASRAYA ITU MASUK PROPINSI PADANG,PERBATASAN JAMBI DENGAN PADANG,DAN WAKTU KERAYAAN SRIWIYA DIPEGANG OLEH ADITYAWARMAN ITULAH DAERAH KEKUASAANNYA SAMPAI KE DHARMASRAYA.(sejarah ini ada dalam buku sejarah indonesia untuk tingkat SMA,kalau ngak salah buku sejarak kelas II sma).KEMUDIAN AKU PERNAH MENDENGAR DARI KAKEK AKU KATONYO,JAMBI ITU,NDAK TERLEPAS DARI MINANG KABAU TENGOK BAEK ADAT ISTIADAT JAMBI ITU NDAK JAUH BEDA DENGAN ADAT MINANG KABAU,KARNO DULU TU, ANAK BUNDO KANDUNG DARI PAGARUYUNG(BATU SANGKAR SEKARANG)ADO YANG LARI KE DAERAH JAMBI( SEKITAR BUNGO SEKARANG).AKU MOHON JAWABANYO,AKU BELUM JUGO BEGITU PAHAM SEJARAH JAMBI.TERIMAH KASIH

  22. dedi says:

    ngintip…

  23. ZACKI says:

    salut buaaaaaat Batang Asai….Sarolangun….Jambi …Indonesia salam dari rantau…yuk kita jadikan Kabupaten Sarolangun sebagai daerah Penghijauan Tingkat DUNIA….Jaga dan Lestarikan ALM KITA OKE…supaya tetap TELKENAL DI DUNIA…..

  24. wawan says:

    jambi ma memang yang paling ter baikkkk .,’;,kotanya yang asri nan menawannn,.,.’;?’l’

  25. mamas86 says:

    Adakah yang punya informasi tentang cerita rakyat jambi yang lengkap ?????

  26. asalam” trimakasih atas sejarah nya..krna ini adalah salah satu mediasi bangsa dan budaya kita untuk semua… saya sangat bangga krna generasi kta masih peduli dgn lintasan sejarah……bangsa. mmmmmm saya sebagai anak bangsa yang alhamdulilah dilahirkan di alam pusako batuah sepucuk jambi sembilan lurah. yang tepatnya di kayu aro. kerinci.. skrng ber domisili d jambi dan insya ALLAH saya akan berdomisili d sarolangun tepatnya d dusun teluk kecimbung kec batin VIII……salam sukses selalu untuk semua generasi sarolangun, Kerinci, dan budak2 jambi…”aku bangga pada negeriku…..mari kita menjaga selalu”.

  27. Wak Lakes says:

    jambi punyo kito galoe….

  28. linda ponika says:

    pak bup.yg baik bapak jangan ikutan jadi gubernur,karna bpk sangat dibutuhkan disarolangun.

  29. Ali Imron SQ says:

    tks atas dimuatnya sejarah prov jambi.
    berdasarkan pengalaman sayo di saat sayo kenalan samo orang jw, aceh dsb mereka masih banyak yang blm tau dimano letak jambi.

  30. Afrizal Chandra says:

    Jambikan punyo kito selayaknyo koto menjago negeriko dari darpinjajahan moralitas… yo dak lup?

  31. terima kasih atas informasinya, by konsultan pertambangan bungo

  32. akhiri says:

    mantaplah untuk daerah kito sarolangun maupun jambi khususnyo…
    mari kito bangun negeri kito….

  33. Eyik (cucu H Syamsu Bachrun, deklarator pembentukan provinsi Jambi) says:

    Trimo kasih bae kepada semuanyo atas informasi dan cerito mengenai Sarolangung,raso senang dan bangaa akan kejayaan masa lampau dan kemajuan masa sekarang membuat saya (yg menurut cerita para tetuah adat masih merupakan orang sarolangun) rindu untuk berkunjung dan menengok keadaan Sarolangun hari ini .
    Terimo kasih jugo untuk Bapak Bupati beserta jajarannya

  34. tiwi says:

    senang sekali ada cerita tentang sarolangun. apo lagi kami orang pendatang jadi pingin tau banyak tentang sarolangun ini. tapi aku lahir di sarolangun loh….walaupun ibu ku orang lubuk-linggau tapi ayahku asli orang sarolangun ni. moga sarolangun makin berkembang,dan makin maju aja dalam segala hal.

  35. jeni says:

    sebenarnya makanan apo,yo makanan khas daerah jambi nih ?…karena pempek pak raden itu makan dari wong palembang,bakso itu dari solo. sate dari padang,jadi yang makan khas sarolangun ?…

  36. azra'i says:

    jambi kotaku tercinta yg akan selalu kujaga..
    kotanya sangat bagus dan menarik.wahai teman2ku marilah kita sama-sama melestarikan apa yg telh ditinggalkan oleh nenek moyang kita terdahulu.

  37. Darmawan says:

    Bangga deh dgn JAMBI. Tp sprti yg dblgn oleh saudara Ali Imron, SQ, masih banyak org2 yg blm tau dmna jambi. Apa karena merekanya yg bego ya!

  38. Darmawan says:

    Jambi hebaaaaaat…….
    Saya bangga jadi orang jambi, meskipun teman-teman pada ngeledekin bagaimanapun saya tetap bangga. Secara geto loh…. JAMBI….. Mungkin ada baiknya kalo anak-anak jambi dimanapun berada punya wadah pemersatu yang bisa diajak buat bertukar pikiran atau sekedar mengingat-ingat kampung halaman. Buat bang “iim” Ali Imron yang sabar ya….. Saya juga pernah ko dibilangin begituan. Masih ingat saya gak….???

  39. cipto winarno says:

    info sejarah Jambi-nya oke…mungkin kalo di tulis lebih spesifik lagi makin oke kali…saya bukan lahir di Jambi namun saya sangat antusias untuk mengenal dekat Jambi…jaya Jambi…jaya Indonesia-Koe!!!!!!!!!

  40. cipto winarno says:

    info sejarah Jambi-nya oke…kalo di tulis lebih spesifik lagi makin oke kali…sy bukan lahir /tinggal di Jambi namun sy sangat antusias untuk kenal dekat dengan Jambi…Jaya Jambi..Jaya INDONESIA-Koe!!!

  41. agus says:

    trima kasih untuk kanti2 ko yang sdah membri info kpd generasi kito,saya sebagai putra daerah sangat banga karena masih ada generasi bangsa yg mau berbagi cerita tntang renah nan sakti sepucuk JAMBI sambilan Lurah Tanah pilih pusako batuah…. tengssss soib dri sarolangun yang daerah kita sedang bangkit dalam pembangunan
    Saya berkeingina untuk tinggal d sarolangun dan saya sangat berkeinginan di setiap daerah saya ada tpat tingal krna saya cinta negeriku khususnya jambi mulai dari kerinci sampai tanjung jabung…
    aq ingin sekali banyak kenalan… krna aq hobi menelusuri kebudayaan negeri… AQ INGIN JELAJAH PROVINSI JAMBI. TOLONG INVO daerah wisata
    walau aq dilahirkn d krinci tapi aq merasa q miliki semua daerah d jambi wasallam agues…….

  42. Zoelkarnain says:

    Salam buat kanti2 alumni thn 1987 SMA Negeri I Sarolangun jambi

    Biodataku:

    Nama: Zulkarnain Bin Abd Muthalib
    Alamat kampung: simpang III Sripelayang Mudik
    Alamat sekarang: Villa Dago Pamulang Jakarta-Selatan
    e-mail: (A) zoel_car9t9@yahoo.com, (B) zoel@asatsu.co.id

    kalo ado kanti2 yang ingin, baik itu Chating atau kirim2 e-mail, aku tunggu chat dan emailnya ya

    Namo kanti2 yang se angkatan:

    – BUSTAMI Sripelayang mudik
    – INDRIS KULUP Sripelayang mudik
    – ZULKIFLI Sripelayang mudik
    – KANDAR CIKMAT AYU Sripelayang mudik
    – YUSUP INDIA Sripelayang mudik
    – FATLUTDIN Sripelayang mudik
    – ERNIE Sripelayang mudik
    – SUYOTO Kamp. LUBUK
    – FIRDAUS Sripelayang mudik
    – HERIZON Sripelayang mudik

    kanti2 SMA
    – Anang Sukasari
    – Hajir Taufik Muara sawah
    – Thalib Ujung tanjung
    – Abdul Haris Sukasari
    – Tambung sukasari
    – Kiting denak pasar bawah
    – Sugiarto sukasari
    – Sugiarti pangindaran
    – Maysaroh kamp baru
    – Maysarah pangindaran
    – Daud sei abang
    – Edi sei abang
    duh…maaf banyak yg lupa….

    salam buat
    kanti-kanti yang sekarang ini berado dimano aja yo

    zulkarnain
    anak jambi di perantawan

  43. ayiex says:

    haiiiiiiiii
    kami ank solo tp asli pauhhh
    hbt kn ank pauh
    hehehehe
    kpn main ksolo ank srlgun,,,,
    di tggu ya

  44. Sepri doni says:

    Semoga kecamatan singkut makin maju bae. maju terus coiiiii
    aku orang singkut asli sekarang tinggal di kota bogor….
    salam kenal bae samo orang2 singkut yang ado di perantauan. semoga sukses selalu

  45. muhardi says:

    Maju terus sarolangun salam buat kanti – kanti kito yang ado di sarolangun khususnyo di dusun mengkadai.mudah – mudahan kanti kito sehat semua?amieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnn,ya robbal ‘alaminnnnnnnnnn

  46. Nurholis says:

    halo sarolangun
    maju terus….

  47. fahrudin says:

    ebat rii….teruskan karya mu nak. klo mau masukkan tulisan dan foto-foto tentang sarolangun camano caro nyo…

  48. Kalau mengikut salasilah Syeikh Ahmad Salim ,mungkin saudara saya di Jambi silap sedikit.Syeikh Ahmad Salim bin Syeikh Ismail Pulau Besar bin Syeikh Qadir bin Syeikh Jabar bin Syeikh Sholih bin Syeikh Qadir Jailani.Syeikh Ahmad memang di arah berdakwah ke arah Inderagiri, Jambi dan Palembang olih datuk nya Maulana Ishaq ,WALI LANANG PPULAU BESAR pada tahun lebih kurang 1522 m.Kalau nak dikata kan AHMAD SALIM anak raja Setmbol, memang lah AHMAD SALIM KETURUNAN SYEIKH QODIR JAILANI.

  49. Dogan says:

    salam dari anak jambi juga……blognya keren sukses selalu ya

  50. kamil says:

    asslamulaikum… kanti-kanti jambi nan bahagio di dusun jambikito harus bangga jadi anak jambi.ejarah jambi memng panjang yang tentu ado maso jayo dan maso runtuhnyo. dulu berjayo kerajaan islam di jambi, kalu biso di cantumkan sejarah perjalan dan peta dakwah islam secaro lengkap guno kepentingan dakwah islam dibumi sepucuk jambi sembilan lurah. tarimokasih…

  51. awi gochenko says:

    mari kita bangun kampung kita secara bersama2 dalam mewujudkan sarolangun emas. amin

  52. awi gochenko says:

    ku pertaruh kan harta dan jiwa ku, untuk propinsi jambi umumnya dan kabupaten sarolangu khususnya dalam menjaga martabat daerah ku walau pun di mana aku berada, walaupun sering ku dengar ocehan – ocehan yang memuakkan tentang daerah ku yang mengatakan bahwa orang jambi pemalas. namun itu kujadikan pemicu semangat ku untuk terus menimbah ilmu ku. agar nanti lahir putra putri asli daerah untuk yang berpengaruh dalam menentukan kebijakn pemerintah di pusat untuk kemajuan bangsa ini. ayo kanti – kanti yang mudo-mudo terus belajar dan berbuatlah untuk kemajuan daerah kita walaupun itu sebesar biji jara. maju terus jambi sarolangun ………………………

  53. ikolamola says:

    lanjutkan cerita sejarah nya bro, biar semua orang tau bagaimana kekuasan negeri melayu jambi ini

  54. fahrudin says:

    lumayan….

    masih berkarya selalu…

  55. laurencus siagian says:

    Saya sangat senang membaca artikel sejarah ini,mudah-mudahan dapat diperbaharui dengan fakta-fakta sejarah yang lebih lengkap lagi,sayang kalau fakta sejarah ini tidak diketahui oleh generasi penerus kita and salut yang selalu berdedikasi buat blog ini.SUKSES!

  56. dani hamdani says:

    Jambiii… nyang sy tau ini daerah provinsi yg paling lambat pembangunannya diantara provinsi2 lain yg ada di pulau sumatera… mungkin atau ada kaitan apa gak ya soak anekdottt ato prasangka perkiraan dr suku lain klo suku melayu pemalas2 smua.. makanye biar gak ada cap jelek dr suku lainn, ayoo abang2 suku melayu majuuinn tuh daerahnya, bnyak berkreativitas dong, jgn malas2 lg…

  57. Himawan Sutanto says:

    Woy,aku ni la lamo di bangko/Sarko, tapi sekarang dak katek lagi, la ganti namo dengan merangin.Mungkin ado yang kenal dengan aku ne.

    Aku alumni SMP 1 Bangko dan SMA 1 Bangko Stambook 1994, kuliah dimedan sekarang kerjo dibatam.Rumah ku depan kodim Baru Bangko.

    Maksudku biak uwong bangko yang dibatam ni bukak jugo la ke website kampong kito ni yo dak.

    Maju terus merangin Jambi.

  58. Himawan Sutanto says:

    Buat temen2 ku yang di sma sarolangun, yang dulu kita tanding voly persahatan dibangko,salam hangat selalu.Buat rekan2 SMA 1 Bangko stambook 1994 jangan lupo kawan dulu yo.

    Buat temenku

    Hendrik Andilala

    yang jadi camat mandi angin dan rekan2 pejabat semua yang sudah jadi pegawai negeri semoga menjadi pegawai yang lurus dan jangan mudah disuap yah.

    Selamat menunaikan ibadah puasa yah.Insya allah jambi, merangin sarolangun, dan muaro bungo serta daerah jambi lain makin maju dan daerahnya dilindungi allah selalu dari bencana alam yang tak diinginkan amien.

  59. Henardo says:

    Saya mohon dong msukan sjarah bungo dan btang uleh rambah,tbng tinggi,bkt kemang,renah jelmu

  60. bintang,.. says:

    Cerita yang bagus !

  61. Tri putra says:

    Salam kenal kanti2
    mari kito samo2
    membuat jambi
    tambah di knal
    di indonesia
    tapi harus dng hal yang positif oke . . .

    KANGEN SAROLANGUN . . .
    Tri putra hari yadi Tj . Putus . . .

  62. Gunk zetiawan says:

    Wwoooww… Ncoo, panjaAaaAnk juO sejarah provinsi jambi kito ko..
    Salam satU jiwa be untuAk konco2 dimano pun berada..

Leave a reply to dani hamdani Cancel reply